Mengenal Ukuran Kualitas Air Bersih Di Indonesia
Air bersih merupakan kebutuhan penting bagi kehidupan manusia. Kualitas air bersih yang baik sangat penting bagi kesehatan manusia. Namun, masalah air bersih saat ini masih menjadi perhatian di seluruh dunia. Air bersih yang dikonsumsi harus memenuhi standar kualitas tertentu agar aman untuk dikonsumsi. Di Indonesia, beberapa standar kualitas air bersih telah ditetapkan untuk menjamin kualitas air yang lebih baik dan aman bagi kesehatan manusia.
Kualitas air bersih di Indonesia ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 416 Tahun 2014 tentang Kualitas Air Bersih untuk Konsumsi Manusia. Peraturan ini menetapkan standar kualitas air bersih yang berlaku di Indonesia. Di bawah ini adalah beberapa parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam peraturan ini.
1. Kekeruhan
Kekeruhan adalah jumlah partikel-partikel yang terdapat dalam air. Kekeruhan yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa air bersih tercemar dengan bahan-bahan berbahaya. Kekeruhan air bersih di Indonesia harus kurang dari 5 Nephelometric Turbidity Unit (NTU).
2. pH
pH adalah ukuran asam atau basa dari air. pH air bersih di Indonesia harus berada di antara 6,5 hingga 8,5. pH yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kisaran ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti alergi, kemerahan pada kulit, dan lainnya.
3. Kadar Sulfat
Sulfat adalah ion yang terkandung dalam air bersih. Kadar sulfat di air bersih di Indonesia harus kurang dari 250 mg/L. Kadar sulfat yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan dan pusing.
4. Kadar Besi
Besi adalah unsur logam yang terdapat dalam air bersih. Kadar besi di air bersih di Indonesia harus kurang dari 0,3 mg/L. Kadar besi yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, alergi, dan lainnya.
5. Kadar Mangan
Mangan adalah unsur logam yang terdapat dalam air bersih. Kadar mangan di air bersih di Indonesia harus kurang dari 0,05 mg/L. Kadar mangan yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, alergi, dan lainnya.
6. Kadar Klorin
Klorin adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan air bersih. Kadar klorin di air bersih di Indonesia harus kurang dari 0,2 mg/L. Kadar klorin yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, alergi, dan lainnya.
7. Kadar Besi Bakteri
Besi Bakteri adalah bakteri yang terdapat dalam air bersih. Kadar Besi Bakteri di air bersih di Indonesia harus kurang dari 0,2 mg/L. Kadar besi bakteri yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diare, demam, dan lainnya.
8. Kadar Kromium
Kromium adalah unsur logam yang terdapat dalam air bersih. Kadar kromium di air bersih di Indonesia harus kurang dari 0,05 mg/L. Kadar kromium yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti alergi, gangguan pencernaan, dan lainnya.
9. Kadar Nitrat
Nitrat adalah bahan kimia yang terdapat dalam air bersih. Kadar nitrat di air bersih di Indonesia harus kurang dari 45 mg/L. Kadar nitrat yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, alergi, dan lainnya.
10. Kadar Timbal
Timbal adalah unsur logam yang terdapat dalam air bersih. Kadar timbal di air bersih di Indonesia harus kurang dari 0,01 mg/L. Kadar timbal yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, alergi, dan lainnya.
Demikianlah informasi tentang ukuran kualitas air bersih di Indonesia. Penting untuk diketahui bahwa air bersih yang dikonsumsi harus memenuhi standar kualitas tertentu agar aman untuk dikonsumsi. Untuk informasi lebih lanjut tentang ukuran kualitas air bersih di Indonesia, silakan kunjungi website Genevizion.
Posting Komentar untuk "Mengenal Ukuran Kualitas Air Bersih Di Indonesia"